Makrides (2019) membedakan pendidikan
1.0 sampai 4.0 sebagai berikut
Pendidikan 1.0 memiliki ciri
1.
Otoriter
2.
Siswa adalah penerima pasif
3.
Sistem berpusat pada guru – guru
memberikan pengetahuan sebagai pemimpin absolut di dalam kelas
4.
Teknologi adalah terlarang dalam kelas
Pendidikan 2.0 memiliki ciri
1.
Komunikasi dan kolaborasi adalah permulaan
untuk tumbuh
2.
Pendekatan berbasis ujian – hasil adalah
ujian mengingat pengetahuan
3.
Sebuah pengabaian pendekatan berpusat
siswa, kita mengatakannya tetapi tidak menerapkannya
4.
Beberapa orang berpikir mereka berhenti
mengatakan tentang pengajaran dan mereka mengatakan pembelajaran dan capaian
pembelajaran tetapi mereka tetap pada kertas
5.
Sekolah adalah tetap mengatakan tentang
jam mengajar tetapi seharusnya kita mengatakan tentang jam pembelajaran
6.
Penyerbuan teknologi dan jaringan sosial
7.
Kita menerapkan teknologi di kelas
sebagai sebuah kecenderungan indikator, tetapi kelas berlangsung untuk
mempunyai beberapa struktur
8.
Kekeliruan lengkap – siswa mengetahui
teknologi lebih baik daripada guru
9.
Tidak ada desain untuk apa digunakan dan
apa tidak digunakan
10.
Beberapa pilihan, tidak ada uang untuk
membeli dan menerapkan, tidak ada koordinasi korelasi teknologi dengan
kurikulum, sistem tidak dapat dengan menguasai mengikuti evolusi teknologi,
tidak ada pelatihan guru, data ada dimana-mana, Pencarian Google lebih cepat
dari perpustakaan tradisional, we mengetahui lebih daripada guru.
11.
Teman sekelas berkomunikasi lebih cepat
dan cerdas secara elektronik, mereka berkolaborasi pada perencanaan
12.
Siswa memberikan pengetahuan teknik
untuk guru mereka
Pendidikan 3.0 memiliki ciri
1.
Pendekatan berpusat siswa
2.
Guru ditransformasi sebagai seorang
koordinator/fasilitator, penasehat, pembelajar dan bimbingan praktis
3.
Siswa meneliti
4.
Metode flipp classroom diterapkan
5.
Lebih berdialog, teknologi dimana-mana,
siswa belajar mandiri dan dimana saja
6.
gaya kelas klasikal keberadaannya tidak
lama
7.
RPP adalah sekarang disebut rencana
pembelajaran
Pendidikan 4.0 memiliki ciri
1.
Kreasi dan inovasi bersama adalah pusat
2.
Kapanpun dan dimanapun
Flipped classroom
diterapkan
Latihan
praktis interaktif – face-to-face.
3.
Pengembangan pengajaran dan pembelajaran
individual
4.
RPP adalah sekarang disebut perencanaan
kreativitas
5.
Teknologi
Gratis
atau/dan dengan mudah dapat diakses
Meningkat
penggunaan virtual reality
Berlangsung
evolusi dan inovasi dan sehingga sebuah kebutuhan untuk melanjutkan pelatihan
dan pengembangan pengetahuan dan keterampilan baru oleh semua.
Pendidikan 4.0 adalah respons terhadap kebutuhan
Revolusi Industri 4.0 di mana manusia dan teknologi diselaraskan untuk
memperoleh kemungkinan-kemungkinan baru (Hussin, 2018). Fisk (2017) menjelaskan
bahwa visi pembelajaran yang baru mendorong peserta didik untuk belajar tidak
hanya keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan tetapi juga untuk
mengidentifikasi sumber untuk mempelajari keterampilan dan pengetahuan ini.
Ada
sembilan tren terkait dengan Pendidikan 4.0 (Fisk, 2017).
Pertama, pembelajaran dapat dilakukan
kapan saja di mana saja. Pendekatan Flipped
classroom juga memainkan sebuah peran besar karena memungkinkan
pembelajaran interaktif dilakukan di kelas, sedangkan bagian-bagian teoretis
dipelajari di luar waktu kelas.
Kedua,
pembelajaran akan disesuaikan untuk setiap siswa.
Ketiga,
siswa memiliki pilihan dalam menentukan bagaimana mereka ingin belajar.
Keempat, siswa akan lebih banyak belajar
berbasis proyek. Siswa diminta untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan
mereka dalam menyelesaikan beberapa proyek jangka pendek.
Kelima,
siswa akan lebih terpapar pembelajaran langsung melalui pengalaman lapangan
seperti magang, proyek bimbingan dan proyek kolaborasi.
Keenam, siswa akan dihadapkan pada
interpretasi data di mana mereka diminta untuk menerapkan pengetahuan teoretis
mereka pada angka dan menggunakan keterampilan penalaran mereka untuk membuat
kesimpulan berdasarkan logika dan tren dari set data yang diberikan.
Ketujuh, siswa akan dinilai secara
berbeda dan platform konvensional untuk menilai siswa mungkin menjadi tidak
relevan atau tidak memadai.
Kedelapan,
pendapat siswa akan dipertimbangkan dalam merancang dan memperbarui kurikulum.
Terakhir,
siswa akan menjadi lebih mandiri dalam pembelajaran mereka sendiri, sehingga
memaksa guru untuk mengambil peran baru sebagai fasilitator yang akan
membimbing siswa melalui proses belajar mereka.
Fisk,
P. (2017). Education 4.0 … the future of learning will
be dramatically different, in school and throughout life. Retrieved from http://www.thegeniusworks.com/2017/01/future-education-young-everyone-taught-together
Hussin, A.A. (2018). Education
4.0 Made Simple: Ideas For Teaching. International
Journal of Education & Literacy Studies. 6(3), 92-98.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar