Selasa, 31 Desember 2019

REFORMASI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Menurut Gravemeijer (2010) bahwa reformasi Pendidikan Matematika terletak pada dua pilar:
1. Kemampuan guru untuk mengkreasi sebuah budaya kelas berorientasi masalah dan mendorong siswa dalam pengajaran interaktif,
2. Mendesain aktivitas pembelajaran yang mengizinkan penemuan kembali matematika bersama dengan kemampuan guru untuk mendukung proses penemuan kembali.

Pendapat ini sangat cocok dengan pemodelan matematika, karena pemodelan matematika berfokus pada masalah (memecahkan masalah di luar matematika menggunakan matematika) --> Dalam pemodelan ini berperan sesuai fungsi dirinya sendiri (memodelkan dan memecahkan masalah dunia nyata (pada reformasi pilar pertama)
Pendapat ini juga sangat cocok dengan pilar kedua, yaitu pemodelan matematika sebagai kendaraan (vehicle) dalam pembelajaran matematika, yaitu mengkonstruk pengetahuan matematika (penemuan kembali konsep matematika), mulai dari dunia nyata, pre-informal, informal, pre-formal, sehingga pada akhirnya formal matematika. Di sini mengembangkan kemampuan matematisasi horizontal dalam PMRI (yaitu strukturisasi dan konstruksi masalah, yaitu membuat asumsi, pembatasan, memilih pendekatan dan menentukan variabel), kemampuan matematisasi vertikal (bekerja secara matematika untuk mendapatkan solusi matematika), menginterpretasi hasil, kemudian memvalidasi dan akhirnya merevisi atau melaporkan hasil. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran Matematika dengan PMRI (Pemodelan Matematika) tidak dimulai dengan definisi, contoh soal, dan latihan soal, tetapi dimulai konteks masalah yang menarik (fenomena yang menarik) kemudian siswa menyelesaikan masalah sehingga akan bermanfaat bagi siswa dalam mengembangkan kompetensi pemodelan dan menemukan kembali konsep matematika.

Gravemeijer, K. (2010). Realistic mathematics education theory as a guideline for problem-centered, interactive mathematics education. In Sembiring, K., Hoogland, K., & Dolk, M. A Decade of PMRI  in Indonesia. Bandung, Utrecht: Meppel.

PENULIS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar